- Urban Poor Consortium Official Website
- Berbagi Lahan Berbagi Kehidupan
Sekolah CO UPC
Sekolah Pengorganisasian Rakyat
-
Rationale
Berangkat dari keyakinan bahwa perubahan sosial yang hakiki dalam menciptakan masyarakat yang adil, makmur, bahagia dan lestari, bertitiktumpu pada rakyat akar rumput yang selama ini mengalami ketidakadilan, diskriminasi, marjinalisasi dalam seluruh aspek kemanusiaan, maka prioritas dalam memperkuat rakyat akar rumput harus menjadi prioritas utama bagi perubahan sosial.
Komunitas akar rumput yang selama ini mengalami ketidakadilan dan paling rentan terhadap segala diskriminasi perlu dikuatkan kohesi sosialnya dan ditumbuhkan sense of community, agar menjadi berdaya. Di titik ini, diperlukan seorang atau beberapa orang organizer yang mampu mengenali, mengembangkan, memanfaatkan, membagi dan berbagi potensi, kekuatan, ketrampilan, keahlian, dan sikap dasar, di komunitas atau kampungnya.
Untuk memunculkan, mengembangkan, memanfaatkan dan saling berbagi potensi, ketrampilan, keahlian dan sikap dasar orang-orang dari akar rumput, maka diperlukan pelbagai upaya secara sistematis tapi lentur dan jangka panjang. Upaya ini tertuang lewat apa yang kita namakan Sekolah Pengorganisasian Rakyat.
Melalui sekolah ini, saling belajar dan peningkatan kapasitas antar peserta, maupun peserta dengan fasilitator dilakukan melalui proses jangka panjang, tidak hanya seperti pelatihan yang waktunya pendek. Melalui pendidikan dengan proses panjang ini, diharapkan ketrampilan, pengetahuan, dan nilai-nilai bisa melekat dengan lebih kuat di diri peserta.
-
Tujuan Sekolah :
-
Berkontribusi terhadap gerakan sosial di Indonesia, dengan meningkatkan kapasitas aktivis sosial, khususnya yang berasal dari rakyat akar rumput, dalam memberdayakan komunitasnya.
2. Berkontribusi terhadap pengembangan upc, dalam peningkatan kapasitas maupun penggalangan dana.
-
Berkontribusi dalam pengembangan konsep, metode, dan teknik pengorganisasian rakyat dengan pendekatan komprehensif dan bertumpu pada budaya dan kearifan akar rumput
-
Target Kualifikasi Lulusan
-
Menguasai konsep, metodologi, dan teknik pengorganisasian rakyat
-
Menguasai konsep, metodologi, dan teknik advokasi kebijakan public
-
Dapat secara konkret memfasilitasi kelompok mengorganisasikan diri dengan menerapkan perangkat dan peralatan pengorganisasian
-
Mempunyai keberpihakan terhadap kelompok marjinal
-
Mempunyai kesadaran keadilan gender, lingkungan, dan HAM
Mempunyai wawasan dan kemampuan pengembangangan jaringan vertical dan horizontal -
Menguasai konsep dan sejarah gerakan sosial
-
Pendanaan
-
Iuran atau kontribusi peserta
-
Donatur
-
Kerjasama dengan NGO atau lembaga pemerintah
-
Target Peserta sekolah
-
Calon aktivis dan aktivis dari masyarakat akar rumput,
-
Calon aktivis dan aktivis dari NGO dan individu-individu potensial seperti mahasiswa, kalangan muda,
-
Metode
Menggunakan pendekatan partisipatif dan dialogis. Menggabungkan antara teori dan praktek secara berkesinambungan. Pengetahuan dan pengalaman peserta menjadi landasan utama dalam proses belajar.
-
Jenjang/tingkatan/durasi
Sekolah ini berdurasi 1 tahun dengan menggunakan metode “ teh celup” yakni seminggu teori dua bulan praktik, seminggu teori & refleksi- dua bulan praktek, dan seterusnya.
Jika sudah mengikuti pendidikan selama 1 tahun dan membutuhkan pendalaman pemahaman tentang Pengorganisasian Rakyat, maka akan disediakan sessi-sessi khusus untuk itu.
-
Fasilitator
Fasilitator sekolah ini adalah mereka yang mempunyai kapasitas sebagai berikut :
-
Menguasai konsep, metodologi, dan teknik pengorganisasian rakyat; dan/atau
-
Menguasai konsep, metodologi, dan teknik advokasi untuk keadilan berbasis kekuatan akar rumput; dan/atau
-
Menguasai konsep , metodologi dan teknik analisis sosial, gender, dan lingkungan; dan/atau
-
Menguasai konsep, metodologi dan teknik pengembangan jaringan
-
Narasumber
Dalam setiap jenjang pelatihan akan diberikan sesi penambahan wawasan yang disampaikan ahli baik dari warga sendiri maupun pihak luar untuk materi-materi tertentu.
-
Pengelola
Pengelola adalah sebuah tim yang ditunjuk, yang nanti mengkoordinasi seluruh aspek dari sekolah Pengorganisasian Rakyat ini.
-
Pemasaran
Pemasaran bisa dilakukan dengan pelbagai cara :
-
Direct mail ke lembaga-lembaga jaringan
-
Penyebaran informasi melalui media sosial
-
Melalui Selebaran
17 Jan 2017 25 views
“Punya jamban, sama pentingnya dengan punya tempat makan” Budi Laksono Berdasarkan data WHO ada 1,5 milyar kasus diare dan tifoid di seluruh dunia, 4 juta diantaranya meninggal. Di Indonesia sendiri pada tahun yang sama, ada 160.000 angka kematian yang disebabkan oleh diare dan tifoid. Dua penyakit yang dinobatkan sebagai 2 dari 10 penyakit terbanyak (Kemenkes …
10 May 2015 24 views
Pengantar Tulisan ini bersifat narasi deskriptif mengenai dinamika organisasi rakyat miskin yang memperjuangkan kepentingannya dalam konteks transisi demokrasi pasca reformasi 1998. Penulis berasumsi bahwa reformasi di ranah politik telah merevitalisasi kebebasan berorganisasi dan berpendapat di ranah sosial. Hanya saja, tidak selalu persis sama apa yang dipertaruhkan kaum reformis di ranah politik dengan apa yang diperjuangkan …
21 Aug 2016 16 views
“Marilah Saudara-saudara, hai saudara-saudara dari Djakarta, kita bangun kota Djakarta ini dengan cara semegah-megahnya. Megah bukan saja materiil, megah bukan saja karena gedung-gedungnya pencakar langit, megah bukan saja ia punya boulevard-boulevard, lorong-lorongnya yang indah, megah bukan saja ia punya monumen-monumen indah, megah di dalam segala arti, sampai di dalam rumah-rumah kecil daripada Marhaen di …
18 Apr 2016 14 views
Undangan Pers KEKERASAN DAN PERAMPASAN HAK PETAMBAK PLASMA DI BUMI BRATASENA, LAMPUNG Jumat malam, 15 April 2016, di desa tambak udang Bratasena Mandiri dan Adiwarna, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung terjadi kekerasan dan pelanggaran hak asasi warga: 66 petambak dan keluarganya diusir dari desa karena dianggap melawan perusahaan Central Pertiwi Bahari …
16 Oct 2016 14 views
Pengusuran permukiman rakyat miskin di Jakarta, Surabaya dan beberapa kota lainnya beberapa tahun belakangan ini telah memperlihatkan bahwa pemerintah provinsi atau kota tak ubahnya pelayan bahkan tukang pukulnya para pemodal yang selama ini telah menguasai tanah-tanah perkotaan. Pemerintah kota tidak peduli dengan kondisi rakyat atas penggusuran yang dilakukan, apakah kondisi mereka lebih miskin daripada …
22 Jun 2015 14 views
Setelah melakukan proses pemungutan suara pada hari sebelumnya, maka pada Minggu, 21 Juni 2015 panitia kongres ke-3 Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta melakukan penghitungan suara di Balai Bersama, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Ada tiga kandidat koordinator usulan warga, yakni Iwan, Eni Rochyati dan Siti Komariah. Adapun hasil perolehan penghitungan akhir pemilihan koordinator Jaringan …
