Ziarah 9 Tahun Lumpur Lapindo

Tabur Bunga Diatas Kuburan Yang Terendam Lumpur Lapindo

ZIARAH
Adalah laku Doa
Adalah laku Batin
Adalah laku Bhakti
Adalah laku Kerinduan
Adalah laku Memuliakan
Adalah laku Mengenang
Adalah laku Setia
Adalah laku Tanggung Jawab
Ziarah adalah laku Kasih. Laku Damai Bagi Mereka yang hilang dihilangkan.
Lumpur Lapindo adalah Tempat Ziarah Kemanusian.

Sajak yang dibuat Dadang Christanto, seniman pengagas manusia lumpur, adalah bentuk aksi keprihatinan terhadap luapan Lumpur Lapindo yang terjadi 9 tahun lalu, yang telah menenggelamkan ribuan rumah dan fasilitas warga. Pada saat peringatan 8 tahun Lumpur Lapindo pada 2014 lalu, Dadang bersama penyintas bencana Lumpur Lapindo membuat patung di atas luapan lumpur. Satu tahun berlalu, patung mulai tenggelam bersama dengan janji-janji penanganan lumpur oleh pemerintah.

***

Peristiwa 9 tahun lalu, adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc. di dusun Balongnongo, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, tepatnya pada tanggal 29 Mei 2006. Peristiwa tersebut adalah salah satu bentuk bencana industri yang harus diingat sebagai bentuk kedunguan dan kegagalan manusia dalam penanganan bencana.

Tahun ini, peringatan 9 tahun semburan Lumpur Lapindo dilakukan oleh penyintas dengan mengadakan ziarah ke lokasi semburan, pada 24 Mei lalu. Prosesi ziarah dimulai dengan mandi lumpur yang dilakukan 9 orang korban lumpur. Angka sembilan adalah perlambang peringatan 9 tahun Lumpur Lapindo.

Sembilan manusia lumpur inilah yang kemudian memimpin jalannya prosesi ziarah, yang diikuti iring-iringan penziarah sambil berucap doa menuju titik ziarah. Titik ziarah yang dipilih adalah salah satu kuburan atau pemakaman yang kini terendam lumpur. Puncak prosesi dilakukan dengan menabur bunga di atas kuburan yang terendam Lumpur Lapindo, dan menancapkan bendera merah putih.(fardi)