Pendidikan Dasar Koperasi – GERMIS Kendari

Share:

Gerakan Rakyat Miskin Bersatu (GERMIS) mengadakan Pelatihan Manajemen Koperasi. Kegiatan ini difasilitasi oleh Suroto, Ketua Umum Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) dan Firdaus, Direktur Kopkun Institute Purwokerto serta Wardah Hafidz, Aktivis Urban Poor Consortium (UPC). Kegiatan yang diadakan pada tanggal 2-3 November 2015 ini, dilaksanakan di Kampung Talia, Kecamatan Abeli, Kota Kendari.

Suroto dalam materinya mengkritik koperasi yang sekarang “Ketua Untung Duluan (KUD)” katanya, menggambarkan model koperasi yang berkembang di Indonesia sejak zaman orde baru. “Untuk itu, koperasi harus dikembalikan ke rohnya sesui dengan pemikiran Hatta untuk menjadi kepemilikan bersama” tegas Suroto.

Apa yang dikatakan pemateri tentang kondisi koperasi, benar adanya. Berdasarkan data BPS 2014, Jumlah koperasi 209.233 Primer Koperasi dan jumlah terbanyak di dunia. Dengan jumlah anggota sebanyak 36.800.690 orang. Akan  tetapi pada kenyataannya,  sangat sulit ditemui, koperasi yang mensejahterahkan para anggota.

U

Suroto dan Firdaus menegaskan bahwa koperasi yang mandiri dan kuat, hanya bisa tercapai jika memperhatikan prinsip-prinsip koperasi yakni pertama, keanggotaan sukarela dan terbuka. kedua pengendalian oleh anggota secara demokratis. ketiga, partisipasi ekonomi anggota. Keempat, otonomi dan kebebasan. Kelima, pendidikan, pelatihan dan informasi. Keenam, kerjasama antar koperasi. Ketujuh, kepedulian terhadap komunitas.

Koperasi merupakan jalan alternatif untuk membangun kekuatan warga guna menciptakan kemandirian ekonomi melalui pembagian hasil secara adil. “Pasar bisa dikelola tanpa kapitalisme dengan cara menghubungkanya dengan perihal kepemilikan dan kontrol”. Pungkas Suroto, saat memfasilitasi diskusi tentang nilai  dasar koperasi.

Menyoal agenda pengembangan  koperasi  di kota Kendari, September lalu,  Rakyat miskin kota yang tergabung dalam GERMIS  telah mendirikan koperasi yang diberi nama “Amanah Rakyat”. Meski belum berbadan hukum, hal tersebut tidak menjadi kendala bagi pengurus koperasi untuk menjalankan  unit usaha koperasi. Kini ada 75 orang dari warga kampung jaringan rakyat miskin kendari, bergabung dalam koperasi.

U

Yama, Ketua Koperasi “Amanah Rakyat” menerangkan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengurus agar dapat  mengembangkan  koperasi dan yang terpenting adalah menjalankan usaha koperasi yang  sesuai dengan kebutuhan anggota. Nilai manfaat dengan adanya koperasi, untuk sementara ini adalah agar warga tidak lagi terjerat utang dengan rentainer.

Sitti Sahara, Ketua GERMIS Kendari mengharapkan setelah pelaksanaan pendidikan koperasi, Anggota Koperasi semakin bertambah banyak dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan bentuk usaha koperasi yakni Koperasi Sembako dan Koperasi Simpan Pinjam.

Senada dengan Sitti. Parman, salah satu pendamping koperasi “Amanah Rakyat” mengharapkan agar koperasi ini dapat lebih mensejahterakan masyarakat dan mampu setara dengan koperasi konsumen (KOPKUN) di Purwokerto yang bisa mempunyai tiga swalayan dan menjadi milik seluruh anggota.

Sebagai tindak lanjut kegiatan,  pengurus koperasi mengagendakan  rapat anggota, guna membahas AD/ART, neraca awal serta rencana pembenahan struktur kepengurusan koperasi. Selain itu, pengurus juga mengagendakan sosialisasi ke kampung-kampung dalam rangka mengembangkan jumlah keanggotaan guna menyeberluaskan nilai manfaat  koperasi kepada warga.

Kontributor : An’nam Jaya

Jika Anda menyukai artikel di situs ini, silahkan input Email Anda pada Form yang disediakan, lalu Klik Untuk Berlangganan. Dengan begitu, Anda akan berlangganan setiap update artikel terbaru UPC gratis via FeedBurner ke Email Anda.

Artikel Lainnya