AKSI #TagihJokowi, Memasuki Hari Keempat

10 orang perempuan (Ibu-ibu) dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta, kembali mendatangi Istana Negara pada Kamis, 17 Maret 2016. Kedatangan ke depan istana ini masih merupakan lanjutan dari aksi#TagihJokowi. Sesuai janji, JRMK dan SEBAJA akan terus melanjutkan aksi mendatangi istana untuk menagih janji Jokowi, sampai Jokowi menemuinya.
Seperti sehari sebelumnya, peserta aksi kembali mengahadapi ratusan aparat polisi yang lebih dulu berjaga di sekitar halaman istana. Tak berbeda dengan sehari sebelumnya, yang mana aparat polisi bertindak keras terhadap peserta aksi dari Serikat Becak Jakarta (SEBAJA), kali ini aksi yang diikuti oleh 10 perempuan juga menghadapi tindak kekerasan .
Titin, salah seorang pengunjuk rasa aksi piket #TagihJokowi hari keempat mengalami keseleo kaki akibat dorongan polisi. Titin sempat dibawa ke Rumah Sakit Tarakan, tapi kemudian diperbolehkan pulang. Tindakan aparat ini menuai kecaman dari para netizen, di beberapa media sosial. Misalnya ada yang berkomentar, “Mungkin yang dorong ibu Titin bukan polisi tapi anjing penjaga pintu istana.”
Eni, Koordinator JRMK, menerangkan bahwa Aksi #TagihJokowi di depan istana pada hari keempat berlangsung menegangkan karena semua area disterilkan dan tidak boleh ada yang melintas, bahkan mengambil foto pun tidak boleh. 10 perempuan JRMK dari jalan Tongkol berhasil memasuki area ring satu dan bertahan duduk beberapa saat, tapi pada akhirnya mereka digotong satu per satu oleh polisi, dan dipindahkan ke seberang jalan di trotoar Monas.
Meski salah satu peserta aksi mengalami cedera, mereka mengaku akan kembali lagi besok tentu dengan tuntutan yang sama. Jokowi harus penuhi janjinya terhadap rakyat miskin kota.
******
Hingga hari keempat aksi, tuntutan rakyat miskin kota agar Jokowi menepati janjinya tak kunjung mendapatkan respon. Tidak ada langkah berarti yang ditempuh Jokowi untuk menyikapi persoalan yang sedang dihadapi oleh rakyat miskin kota, seperti penggusuran dan penggarukan alat usaha mereka.
Namun demikian, aksi yang dijadwalkan akan berlangsung tiap hari ini, mulai mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Sehari sebelumnya, yakni pada hari ketiga, peserta aksi dari SEBAJA disambangi oleh budayawan sekaligus pengelola Museum Rekor Indonesia (MURI) Jaya Suprana. Pak Jaya menyatakan akan turut serta dalam aksi piket jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi.