Tentang Bank Dunia dan Kemiskinan

Partisipasi
Tantangan akhir adalah pentingnya memasukkan pandangan golongan miskin dalam membuat keputusan tentang kesempatan dan hambatan yang dihadapi mereka. Adalah kenyataan bahwa Bank Dunia bekerja melalui pemerintah nasional yang menciptakan rintangan untuk dapat memperoleh masukan secara langsung. Bagaimanapun, rasa memiliki dan komitmen atas strategi pengurangan kemiskinan Bank Dunia tidak dapat dijamin jika kaum miskin sama sekali tidak menjadi bagian dari penyusunan strategi pembangunan tersebut.
Sementara itu pentingnya memasukkan input dari LSM ke dalam rancangan Dana Investasi Sosial (Social Investment Fund) dan program intervensi pro-kemiskinan lainnya telah ditegaskan di atas, maka hal yang lebih penting adalah bahwa usaha-usaha Bank Dunia untuk menggalakkan partisipasi tidak dibatasi pada “tempat-tempat tertentu,” yakni proyek-proyek kemiskinan dan yang melibatkan LSM sebagai kontraktor. Malahan, Bank Dunia harus membantu “lingkungan yang menunjang ” untuk partisipasi yang lebih luas dari golongan miskin dan yang kelompok lain dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi mereka.
Pada tingkat kebijakan, masukan bermutu tinggi dari LSM dan unsur-unsur lain dari masyarakat sipil dibutuhkan dalam memperbaiki beberapa dokumen Bank Dunia di tingkat nasional, yang penting untuk proses pembuatan kebijakan. Hal-hal tersebut mencakup:
Analisa Kemiskinan Partisipatori (PPA = Participatory Poverty Assessment)
Dengan menggunakan data rumah tangga, PPA mencoba mengukur tingkat dan bentuk dasar kemiskinan serta mengidentifikasi kebijakan, pengeluaran publik, dan soal-soal kelembagaan yang menhambat pengurangan kemiskinan secara efektif. PPA juga mengeluarkan rekomendasi tentang tindakan pemerintah untuk tujuan mengurangi kemiskinan. Bank Dunia membanggakan bahwa jangka waktu analisa telah dipercepat: PPA untuk 80 negara telah diselesai pada akhir tahun 1995. Namun bagi LSM, soalnya adalah kualitas PPA, khususnya soal pengumpulan data dan masukan dari kelompok masyarakat yang dirancang akan memperoleh manfaat dari proyek.
Strategi Bantuan Negara (CAS = Country Assistance Strategy)
CAS memaparkan prioritas pemberian pinjaman Bank Dunia kepada suatu negara dalam periode 3 – 5 tahun. Strategi pengurangan kemiskinan belum diutamakan dalam CAS meskipun dokumen yang sekarang diusulkan untuk memasukkan hasil PPA, yang pada gilirannya harus berisi rencana aksi tertentu untuk pengurangan kemiskinan. LSM telah mengajukan alasan yang kuat agar Bank Dunia dan negara-negara peminjam bertanggung jawab untuk melibatkan masyarakat dalam perumusan strategi bantuan negara, dan menekankan tujuan dan ukuran pengurangan kemiskinan dalam strategi asistensi negara. Penting kiranya bahwa pemantauan partisipatori menentukan biaya dan manfaat strategi pengurangan kemiskinan bagi orang-orang miskin, masyarakat adat, dan kaum perempuan.
Analisa Belanja Pemerintah (PER = Public Expenditure Review)
PER memeriksa pola pengeluaran pemerintah di berbagai sektor. PER suatu negara menyediakan informasi bagaimana pemerintah mengumpulkan dan mengeluarkan uang, membaca bagaimana prioritas anggaran negara-negara pengutang. Ulasan Belanja Publik memperkenalkan kecenderungan pemilihan dalam pengeluaran dan bagaimana kecenderungan tersebut berpengaruh dalam pendidikan, kesehatan, dan program sosial lainnya. Berkaitan dengan semua masalah kemiskinan, adalah penting untuk menganalisis bagaimana perubahan dalam pola belanja pemerintah berpengaruh terhadap kaum miskin, suku anak dalam, dan perempuan.
Dokumen ini masih dipertimbangkan lagi oleh Bank Dunia secara rahasia, dan pada tahapan ini pelaku non-pemerintah dilibatkan dalam berbagai persiapan mereka dari suatu negara ke negara lain.
V. Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, Bank Dunia menghadapi sejumlah tantangan dalam menerjemahkan komitmen retorisnya untuk mengurangi kemiskinan pada hasil-hasil yang dicapai di lapangan. Perubahan pendekatannya terhadap akar kemiskinan, memasukkan keadilan sebagai suatu sasaran, dan peningkatan konsensus tentang pinjaman dan penyesuaian struktural akan membutuhkan dukungan dari pihak terkait, terutama pemegang saham dan negara-negara peminjam secara bersamaan. Peningkatan sistematik atas peran serta masyarakat miskin dalam proyek-proyek Bank Dunia dan dalam perumusan kebijakan mungkin tantangan paling sulit yang dihadapi oleh Bank Dunia saat ini.
Catatan Akhir
1) Naskah ini berdasarkan draft yang ditulis oleh Carlos Heredia. Frances Seymour menyiapkan versi akhir makalah ini, dengan bantuan dan kontribusi dari Nancy Alexander dari Bread for the World Institute serta David Hunter.
2) Lihat, sebagai contoh, “Resettlement dan Development” : The Bank Wide Review of Projects Involving Involuntary Resettlement 1986 – 1993, Bank Dunia, April 1994.
3) Cornia, G. A., Richard Jolly dan Frances Stewart., eds. Adjustment with a Human Face, Oxford University Press, New York, tahun 1987.
4) Lihat, sebagai contoh, A. Peter Ruderman “Economic Adjustment and the future of Health Services in the Third Word“, dalam JOURNAL OF PUBLIC HEALTH POLICY, Musim Dingin 1990; Judith Marshall dalam “Structural Adjustment and Social Policy in Mozambique,” dalam buku REVIEW OF AFRICAN POLITICAL ECONOMY (Musim Semi 1990); Howard Stein dan E. Wayne Nafziger,”Structural Adjusment, Human Needs, and the World Bank Agenda,” dalam THE JOURNAL OF MODERN AFRICAN STUDIES, 29 No. 1 Tahun 1990; Wilfredo Cruz dan Robert Repetto “The Environmental Effects of Stabilization and Structural Adjustment Programs; The Philippines Case” (The World Resources Institute: tahun 1992); David Reed, eds., “Structural Adjustment and the Environment.“ (Westview Press, tahun 1992).
5) Laporan Perkembangan Dunia tahun 1996, (rancangan tertanggal 1 Desember 1995).
6) Adjustment in Africa: Reforms, Results and the Road a Head, dipublikasikan untuk Bank Dunia oleh Oxford University Press tahun 1994.
Referensi Tambahan
Barnes, James. N., et al, 1995. “Bankrolling Successes: A Portfolio of Sustainable Development Projects.” Friends of the Earth & National Wildlife Federation, Washington, D.C., Bread for the World Institute: International Financial Institutions Accountability Project tahun 1995. News and Notices for Bank Watchers, berbagai terbitan, Silver Spring, MD.
Corbo, Vittorio dan Stanley Fischer, 1992. Adjustment Lending Revisited: Policies to Restore Growth. Bank dunia, Washington, D.C.
Heredia, Carlos dan Mary Purcell. 1994. “The Polarization of Mexican Society: A Grassroots View of World Bank Economic Adjustment Programs.” The Development GAP and Equipo Pueblo, Washington, D.C.
Inter-American Development Bank. 1995. Economic and Social Progress in Latin America. Washington, D.C.
The Oxfam Poverty Report,1995. Oxfam (Inggris dan Irlandia), Oxford, Inggris.
Psacharopoulos, George, et al. 1992. “Poverty and Income Distribution in Latin America: The Soriy of the 1980s” Bank Dunia, Washington, D.C.
Third World Economics, Penang, Malaysia, berbagai terbitan.
Persatuan Bangsa Bangsa. 1995. Human Development Report, Program Pembangunan PBB (UNDP). Oxford University Press.
Bank Dunia. 1993 World Development Report : Poverty. New York : Oxford University Press.
Bank Dunia. 1990. Implementing the World Bank’s Strategy to Reduce Poverty: Progress and Challenge. Washington, D.C.